Urang Sunda

Dulur nu di lemur,baraya nu di kota,hayu urang ngamumule budaya sunda..

Pages

Sabtu, 06 Desember 2014

Utami Roesli

dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 17 September 1945; umur 69 tahun) adalah seorang dokter Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang aktivis yang gigih memperjuangkan hak-hak bayi untuk mendapatkan ASI yang baik. Menurut Utami, bayi tidak sepantasnya diberi susu formula yang berasal dari susu sapi.
Sebagai seorang aktivis dan pejuang ASI, ia dengan beberapa orang tokoh lainnya mendirikan lembaga Sentra Laktasi Indonesia (Selasi), dan menjabat sebagai ketuanya. Disamping itu ia juga berpraktek di Klinik Lakstasi Rumah Sakit St. Carolus Salemba, Jakarta.
Kegigihan Utami mengampanyekan ASI eksklusif dan mengajarkan "Inisiasi Menyusui Dini" tak terlepas dari pengalaman pahitnya ketika gagal menyusui 2 orang anaknya secara sempurna atau eksklusif, yaitu selama 2 tahun.

Riwayat

Kehidupan pribadi

Utami Roesli yang berdarah Minangkabau dari kakeknya, sastrawan terkenal Marah Roesli juga adalah kakak kandung musisi Harry Roesli dan putri dari Roeshan Roesli, seorang perwira tinggi TNI AD yang pernah menjabat Komandan Puspomad. Dari hasil pernikahannya, Utami dikaruniai 2 orang anak dan 3 orang cucu.

Pendidikan

  • Lulus Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung (1972)
  • Lulus Pendidikan Spesialis Anak Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung (1980)
  • Lulus Master Business Administration, University of the City of Manila, Manila, Filipina (1994)
Pendidikan tambahan
  • Pendidikan neonatologi di Sint Raadbout Hospital, Nijmegen, Belanda (1987)
  • Sertifikasi konsultan laktasi dari International Board Certified Lactation Consultant (IBCLC) (2001) dan disertifikasi ulang (2006)
  • Meraih gelar Fellow of Academic Breastfeeding Medicine (FABM) dari American Academic Breastfeeding Medicine, Amerika Serikat (2008)

Penghargaan

  • Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya 20 tahun dari Presiden RI, B.J. Habibie (1999)
  • Tanda Penghargaan Bakti Karya Husada Tri Windu dari Menteri Kesehatan RI, Farid Anfasa Moeloek (1999)
  • Tanda Penghargaan Ksatria Bakti Husada ARUTALA dalam pembangunan nasional di bidang kesehatan dari Menteri Kesehatan RI, Achmad Sujudi (2001)
  • Piagam Penghargaan atas peran serta aktif dalam menyukseskan penyelenggaraan Pekan ASI se-Dunia tahun 2006 dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (2006)
  • Tanda Penghargaan sebagai tokoh yang konsisten dalam pengembangan program ASI eksklusif dari IDAI cabang DKI Jakarta (2006)
  • Tanda Penghargaan Wahidin Sudirohusodo atas jasanya dalam pengembangan program ASI eksklusif dari IDI (2006)
  • Dilantik sebagai Duta IDI (2007-2008). 
sumber

0 komentar:

Posting Komentar